Penggunaan Metode Demonstrasi dalam KBM

I. Pendahuluan
Belajar merupakan proses perubahan perilaku individu yang bersifat menetap dan merupakan hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran merupakan proses komunikasi transaksional timbal balik antar siswa dengan guru, siswa dengan siswa, siswa dengan sumber belajar, pada lingkungan belajar tertentu untuk sasran tertentu.
Tiga tujuan belajar adalah :
1. Mempelajari ketrampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran secara spesifik.
2. Mengembangkan kemampuan konseptual umum, mampu menerapkan konsep yang sama atau berkaitan dengan bidang lain
3. Mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi yang secara mudah dapat digunakan dalam segala tindakan kita
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka belajar harus efektif, yaitu menyenangkan dan bermakna. Karenaitu perlu dikembangkan pendekatan-pendekatan pembelajaran,
model-model pembelajaran dan metode-metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada peserta didik secara optimal sehingga seluruh potensi peserta didik dapat digali sehingga berguna bagi dirinya, agamanya dan bangsanya.
Dari berbagai macam metode mengajar yang ada, perlu diketahui bahwa tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik di antara metode-metode yang lain. Tiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yanglain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain.
Pada makalah ini, penulis mencoba untuk mengangkat satu bahasan tentang metode mengajar yang cukup banyak dilakukan oleh tenaga-tenaga pengajar, yaitu metode demonstrasi.
II. Pembahasan
A. Pengertian
Metode demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya atau bekerjanya suatu proses atau langkah-langkah kerja dari suatu alat atau instrumen tertentu kepada siswa. Metode ini dilakukan dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesutau kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan.
Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri. Metode demonstrasi cukup baik apabila digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran sains dan teknologi, misalnya bagaimana cara kerja suatu mesin cuci atau apa yang terjadi jika suatu balon berisi air bakar dengan api dan sebagainya.
B. Tujuan
Tujuan metode ini adalah memperjelas pengertian konsep atau suatu teori.
C. Langkah-langkah Penerapan
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam penerapan metode demonstrasi adalah:
1. Perencanaan
Hal-hal yang harus direncanakan adalah sebagai berikut.
a. Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat tercapai setelah metode demontrasi berakhir.
b. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan.
c. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.
d. Selama demonstrasi berlangsung guru harus intropeksi, apakah:
1) Keterangan-keterangan dapat di dengar dengan jelas oleh siswa;
2) Apakah semua media yang di gunaka telah di tempatkan pada; posisi yang baik, hingga semua siswa dapat melihat semuanya dengan jelas;
3) Siswa membuat catatan-catatan yang dianggap perlu.
e. Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik
2. Pelaksanaannya
Hal-hal yang dilakukan adalah:
a. Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk kesekian kalinya.
b. Melakukan demonstrasi dengan menarik perhatian siswa.
c. Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar mencapai sasaran.
d. Memperhatikan kedaan siswa, apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik.
e. Memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif.
f. Menghindari ketegangan.
g. Evaluasi; dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan, menjawab pertanyaan atau mengadakan latihan lebih lanjut, baik di sekolah ataupun di rumah.
D. Kelebihan
1. Perhatian anak dapat dipusatkan dan titik berat yang dianggap penting dapat diamati secara tajam
2. Proses belajar anak akan semakin terarah karena perhatiannya akan lebih terpusat kepada apa yang didemonstrasikan
3. Apabila anak terlibat aktif, maka mereka akan memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang melekat pada jiwanya dan ini berguna dalam pengembangan kecakapannya.
4. dapat membibing peserta didik kearah berpikir satu salura piker,
5. dapat untuk mengurangi kesalahan karena diterapkan pada waktu itu juga.
6. perhatian peserta didik terpusat pada hal-hal yang dianggap penting.
7. permasalahan yang terpendam dapat dapat mendapat penjelasan guru pada waktu itu pula.
8. Perhatian anak didik dapat dipusatkan, dan titik berat yang di anggap penting oleh guru dapat diamati.
9. Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang didemonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain.
10. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar.
11. Dapat menambah pengalaman anak didik.
12. Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di sampaikan.
13. Dapat mengurangi kesalah pahaman karena pengajaran lebih jelas dan kongkrit.
14. Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karna ikut serta berperan secara langsung.
E. Kelemahan
1. Tidak semua permasalahan dapat didemonstrasikan di dalam kelas.
2. Memerlukan alat/perlengkapan khusus yang bahkan kadang sulit ditemukan.
3. Memerlukan banyak waktu.
4. Memerlukan kesabaran dan ketelatenan.
5. Memerlukan waktu yang cukup banyak.
6. Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efesien.
7. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-bahannya.
8. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit.
9. Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstran menjadi tidak efektif.
F. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode demonstrasi:
1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang didemonstrasikan tidak bisa diamati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.
2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga.
3. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di kelas karena alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas.
4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis tetapi dapat membangkitkan minat siswa.
5. Guru harus dapat memperagakan demonstrasi dengan sebaik-baiknya, karena itu guru perlu mengulang-ulang peragaan di rumah dan memeriksa semua alat yang akan dipakai sebelumnya sehingga sewaktu mendemonstrasikan di depan kelas semuanya berjalan dengan baik.
III. Penutup
A. Kesimpulan
Metode demonstrasi adalah salah satu metode mengajar yang sering digunakan. Tetapi hal tersebut tidak menjamin keberhasilan dari proses pembalajaran yang dilakukan. Sehingga diperlukan adanya sinergi dengan berbagai metode lainnya.
B. Saran
Makalah ini jauh dari sempurna. Karenanya, penulis memohon masukan berupa kritik dan saran untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang ada pada makalah ini.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.