Si Kembar Tapi Aneh
Catatan
dalam harianku.. hari yang sama…
Siang
itu,,,,,dengan teriknya matahari yang menyengat dan cuaca yang bagus itu, aku
berjalan dikeramaian orang-orang pada umumnya. Huft,,,Hauus, lelah, lapar semua
campur menjadi satu.
Dengan
langkah yang pasti, wajah bak matahari baru terbit, pandangan bola mata yang
jelas dengan kacamatanya, sebuah warung yang berjejer di lapangan itu sudah
semakin dekat.
Dari
sekian warung yang berjejer, hanya ada dua warung yang tersisa, entah yang lain
kenapa tak ada urusannya denganku, yang penting saat ini aku tidak mati
kelaparan.heheh
Satu
warung telah kulewati begitu saja, tak ada makanan yang menggugah lidahku,
meski aku dalam keadaan lapar, hmm, terdiam sejenak…seharusnya aku bersyukur
masih mendapatkan sumber kekuatanku yang hampir mati, Buarrr, ku melangkah
dengan cepat dan berharap aku bisa segera mendapatkan apa yang aku cari.
Hmm,,
lagi-lagi aku terdiam,,,tahan…atauuuu makan yaa…ah, aku segera duduk sambil
menunggu pesananku dan minum tidak seperti orang yang kehausan.
Nampak
olehku tiga anak kecil duduk disampingku, aku terdiam, kok anak ini belum pada
kembali kerumah, apakah ada jam tambahan atau..sengaja mereka nongkrong dulu
ya? Sekarang kan sudah hampir siang waktunya anak sekolahan dan anak kuliahan
istirahat, hmmm
Ahaa,
dari pada aku BT mending aku selidiki 3 anak ini, siapa tahu mereka yang pernah
kursus b.Inggris dirumahku meski seingatku tak ada wajah mereka yang aku kenal,
jikapun mereka pernah ikut kursus dan belajar dengan ku pasti mereka menyapaku.
Ehem..
dek, makan…
Ia kak,
makasih,
kok belum pulang dek?aku bertanya pada mereka
sambil mengunyah makananku,
ia kak,
kau sementara menunggu jemputan.
Ooh,
aku pikir jemputan mereka seorang ayah pada umumnya anak-anak yang lain..
Aku
bertanya kembali, emang rumahnya dimana dek, di jemput sama bapak ya?
Rumah
saya di sebrang jalan kak, saya nunggu ummi yang jempu, karena abiku sakit.
Deg…
aku berhenti mengunyah, aku terdiam ketika si kembar dan seorang temannya yang
lagi makan tiba-tiba bilang seperti itu, aku teringat kepada kedua orang tuaku
apalagi bapak ku yang aku dengar kondisinya kurang sehat.
Ooh,
abinya sakit demam yadek?
Bukan
kak, “dengan lantangnya sikembar adiknya itu berbicara” abiku sakit pembuluh
darah yang jatuh ke jantungnya, jantungnya bocor, hiks..tak sanggup aku untuk
melanjutkan makan.
Aku
perhatikan dengan air mataku yang hampir jatuh, mereka seperti tidak punya
beban. Mereka tiga bersaudara, aneh ketika aku melihat wajah dua anak ini,
mereka bilang mereka kembar, tapi wajah mereka benar-benar berbeda meski
berselang tiga menit kelahirannya, kakanya bernama Dea adiknya bernama ade.
Hmmm,
ooh, berarti abinya sekarang sedang di rawat ya dek,?
Tidak
kak, abiku sudah meninggal waktu hari senin tanggal 23 September 2012, What’s???
mataku terbelalak, dalam hatiku berarti baru-baru ini ada yang meninggal, tapi
tak ku mendengar berita ini? Ah, mungkin aku yang tidak tahu dan so sibuk
dengan tugasku yang menumpuk.
Yaa
allah, begitu tegarnya sikembar ini, belajar hidup tanpa kasih sayang dari
seorang ayahnya, yaa Robb, ternyata masih ada orang yang memikul masalah
seberat itu namun tetap bisa tegar dan terus semangat, yang terkadang aku
merasa bahwa allah memberikan padaku ujian yang bertubi-tubi tapi ternyata rasa
kasih dan sayangnya Allah begitu besar padaku. Maafkan hamba yaa rObb…
Sikembar
dan seorang temannya berlalu dari tempatku, aku perhatikan mereka berjalan
menuju arah jemputannya namun aku tak melihat sorang ibu disana yang mereka
sebut umi itu, aku berdo’adalam hati semoga anak itu menjadi anak-anak
kebanggan umi dan abinya yang udah ada dialamkubur sana. aamiin
by: eMzi
Tidak ada komentar: