Kesungguhan hati
Bismillah
Selalu belajar dari kehidupan nyata, aku tak tahu akhir hidupku seperti apa, yang jelas adalah Husnul khatimah tujuan akhir dari cita-citaku.
Aku selalu belajar mencari jati diri, menjadi contoh dan teladan untuk anak-anakku.
Hati orang tak ada yang tahu, Allah lah pemilik hati.
Fastabiqul Khoirot adalah cita-cita yang banyak sekali di idamkan oleh semua kalangan, Istiqomah yang menjadi tolak ukur dari keberhasilan tersebut.
Simpati atau empati yang tertanam di dalam jiwa kita? Cukup jawab dalam hati.
Tatkala hati merasa ikhlas, meski ikhlas terkadang sulit untuk di terima, disanalah aku selalu beristigfar, disanalah aku selalu mendapat keberkahan2 yang Allah berikan.
Disadari atau tidak, tak penting bagiku untuk menjadi orang yang 'tenar', tak penting bagiku mendapatkan puji-pujian dari manusia, sebab aku tak pantas untuk memperolehnya.
Melakukan kebaikan meski sebiji sawipun Allah balas, yakinlah itu.
Apa yang aku peroleh hari ini adalah buah dari kesungguhan dimasa lalu.
Akuuuu....aku malu sama Allah, begitu instan engkau balas semua apa yang telah tertanam di dalam jiwa untuk melakukan kebaikan, aku tak bisa berkata apapun selain hamdalah.
Kesibukanku akan waktu membersamainya, dor to dor, mosque end all adalah kesempatan emas bagiku untuk mendulang seribu kebaikan mengantarkan ku cahaya yang benderang dikuburku kelak.
Selasa, 06 Februari 2018
Ummu KaRay Surabaya
Tidak ada komentar: