Bersedekahlah, allah akan mencukupkanmu!

Melihat & memperhatikan anak Didik khusus yang spesial tidak lain adalah anak yang belajar privat kepada saya.

Ketika ia memasuki hafalan Al Ma'arij yang dimana ayat ke-4 begitu panjang bagi seorang anak yang duduk di bangku kelas 5 SD sedangkan ia baru belajar menghafal ayat-ayat suci Al Qur'an.


Di lain tempatpun saya mengajarkan hafalan dengan capaian surat yang berbeda, namun di sini saya mendidik anak yang lebih kecil lagi, tidak lain usia mereka baru 3,5 tahun dan yang paling besar kelas 3 SD. Di sini di tempat ini anak-anak tak ada yang mengeluh mengatakan susah, namun saya selalu memberikan waktu 2 menit jika mereka kelelahan karena ayat yang begitu banyak.



Beda halnya dengan anak khusus tadi, dengan segala kemanjaanya, dengan segala bujuk rayunya ia selalu mengatakan "susah" dan selalu saya bantah dengan ucapan yang mudah di fahaminya.



Ketika ia menuntaskan ayat ke-4 Al ma'arij dengan benar maka ayat berikutnya pendek dan langsung saya mengatakan " tidak ada yang susah, jika mau belajar dengan sabar maka harus benar-benar sabar" seperti yang Allah katakan kepada nabi Muhammad dan akhirnya si anakpun tersenyum malu.



Ketika memasuki akhir bulan, bagi yang bekerja pasti akan memetik hasilnya "maisyah" atau bahasa gaulnya gajian, tidak seperti saya ibu rumah tangga yang mengabdi kepada suami serta mengasuh anak di rumah, kerjanya 1x24 jam, 1bulan full 30/ 31 hari tidak ada istilah perei gajinyaaa biar Allah yang membalasnya insya Allah surga menantinya jika semua di kerjakan dengan ikhlas. Cape? Pasti! Akan tetapi bagi yang udah terbiasa menekuni aktifitas IRT akan enjoy bahkan di tawarin untuk bekerja supaya bisa punya banyak teman, memakai seragam pun tak akan tergiur.!!



Seorang teman yang jauh di sana yang memang suaminya memiliki jabatan tinggi istrinya pun sama mengatakan kepada saya " heman jika orang seperti saya harus berdiam diri di rumah alias tidak punya aktifitas ataupun jabatan tinggi di kota" namun jawaban-jawaban yang saya lontarkan sama "biar saya menjadi IRT karena bisa tidur siang dan main sama anak-anak serta tak ada yang berani memarahiku".



Seorang teman yang baru berumah tangga memberi tahu maisyah yang ia dapat selama baru 3 bulan pertama ia bekerja, banyak hal-hal yang ia lontarkan serta lelah yang sangat dan merasa maisyahnya merasa kurang, saya bertanya kepadanya bahwa maisyah yang ia dapat di pakai apa sehingga merasa kurang??



Dalam QS. Al ma'arij di jelaskan " sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh, apabila di timpa kesusahan ia berkeluh kesah, apabila mendapat kebaikan (rizqi) ia menjadi kikir.  Memang betul sekali meski di kasih gunung emas sekalipun manusia selalu kurang dan kurang terus.




Ada contoh perbandingan pertama si A memiliki gajih sebulan 10juta,  di sisi lain si B penghasilan sebulan 1 juta maka saya bertanya kepada Anda semua bahwa yang bahagia si A apa si B?


Mari kita lihat dari dua contoh di atas, si A hidupnya penuh dengan glamour yaa beli bajupun dengan harga 1juta 1 baju loh yaa, belum bayar ini itu. Lalu si B di setiap gajihnya ia selalu selipkan menabung (sedekah) sisanya ia serahkan kepada istrinya. Bahkan si A yang gajihnya 10juta per bulan masih pinjam sana sini. Jadi terkadang secara kasat mata kita melihat orang yang berpenghasilan banyak ternyata sama saja tergantung pada pribadinya masing-masing.


Ya saya katakan sekali lagi "apabila di beri kenikmatan (Rizqi) ia kikir di sinilah letak perbedaanya.



                Bersambung

Surabaya, 31 Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.