Kisah Rindu Luar Biasa :)
Bismilah, jum'ah mubaarak
Syahdan, suatu hari kebiasaan yang saya kerjakan sebagai pelajar SMP puasa Senin Kamis sudah saya terapkan meski saat itu berat, berat sekali.
Namun, ketika beranjak SMK kebiasaan itu sudah menjadi bagian dari rutinitas ku, sehingga semua kegiatan sekolah jika bentrok dengan hari Senin dan Kamis saya mundur.
Suatu ketika pulang sekolah dengan menyusuri jalanan menuju rumahku tidak jauh ketika turun dari angkot tidak ada 10 rumah ku lalui sudah nampak rumah orangtuaku, selama menyusuri jalan tersebut sudah biasa bagi saya karena sudah hafal sekali dengan jalannya dan dengan santainya kaki melangkah perlahan maklum dalam keadaan shaum sunnah seorang pemuda berkata " kok jalannya lambat sekali habis ngapain tuh anak pulang sekolah kok gitu" ?
Dalam hatiku berbisik aah biar aja orang ngomong gitu gak tau kalau dia ada di posisi saya. Sekolah MI dekat hanya beberapa rumah saja, SMP juga bisa di lalui dengan jalan kaki Daan SMK saat itu saya punya ide alias ngekor pengen sekolah jauh dengan dalih supaya uang jajannya banyak hahaa, maka benarlah jauhnya hingga harus rela naik angkot PP 4x.
Yang paling setia adalah menanti angkot langganan, dan kalau penuuh sudah siap-siap harus terima resiko sehingga namapun tercatat di buku satpam sebagai siswi telat, hadeuuh untunglah selalu ada Rizqi alias tumpangan entah dia jurusan otomotif atau yang lainnya yang penting nyampe sekolah tepat waktu.
Kembali lagi ke awal tadi, jika pulang sekolah memang lumayan nyantai terlebih kalau lagi puasa jadi sambil ngabuburit jadi waktu puasa tidak terasa.
Terkadang sepulang sekolah alm. Ayahanda tercinta selalu mencari saya tidak lain karena beliau khawatir dengan keadaan saya takut takut kalau saya pulang kesorean tidak ada angkot dan tidak ad teman maka di utuslah kakanda kakandaku dari berbagai arah mereka menjemput saya namun tak ada yang menemukan saya, karena pada saat itu saya menumpangi angkot terakhir duduk persis dekat pak sopir dan sampai rumah ayah handapun kaget akhirnya kakanda kakandapun semua kena marah karena membiarkan saya naik angkot.
Ahaaa padahal saya lebih suka mandiri tanpa harus antar jemput, dan terkadang setiap tidur ayahanda selalu menyelimuti saya duuh jadi rindu sama beliau, sosok bersahaja semoga Allah tempatkan di surgaNYa. Aamiin allhaummagfirlahu warhamhu waafihi wa'fuanhu.
Tidak ada komentar: