Tugas Negara

Pagi buta aku bergegas melaksanakan tugas negara yang menjadi pekerjaan rutin tiada henti.

Aku bekerja tak ada kata libur, cuti ataupun yang lainnya, bahkan maisah, insentif dan bonus yang lain  tak ku dapatkan.

Seragam setiap haripun berbeda dengan seragam di setiap perusahaan ataupun di sebuah instansi.

Meskipun begitu, aku tak pernah merasa minder dengan semua itu, justru aku bangga melaksanakan tugas negara dengan sepenuh hati.

Hemat saya, mereka yang bekerja diluar rumah ataupun sebagai seorang wanita karir bisa shoping sepuasnya, bisa melakukan journey kemana ia mau dan bisa selalu tampil modis dengan body yang aduhaiii.

Akan tetapi, semua dugaan saya tidak semua benar. Mereka yang memilih melaksanakan tugas negara dengan sederet titel di belakang namanyapun ia tinggalkan jua.

Pendidikan tinggi bukan berarti ia merdeka ataupun tidak ia gunakan untuk kemanfaatan ummat, pendidikan anak biologis adalah hal utama untuk menjadikan mereka cinta terhadap ilmu.

Begitulah tugas negara sehari-hari, kehidupan di kota memanjakan sesiapa yang menjadikan mereka sibuk, sehingga mereka tak sempat masak ataupun yang lainnya.

Fasilitas kendaraan umum misalnya, sudah sangat nyaman sekali saat ini, pelayanan berbasis online memanjakan orang-orang yang hidup di daerah perkotaan menjadi mudah.

Tadi pagi misalnya, hanya sekedar mengantar adek belanja keperluan sekolah menuju sebuah supermarket, saya membuka HP mengklik fasilitas umum Uber, delapan menit kemudian layanan uberpun sudah didepan mata. Itu artinya zaman yang sudah sangat nyaman sekali namun sekaligus zaman penuh ujian keimanan.

#30DWC7
#Squad7
#Day5

1 komentar:

  1. Begitulah ibu-ibu. Ditakdirkan mampu melakukan banyak hal dalam satu waktu..

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.